SEBUAH bank swasta bangkrut lalu ditalangi negara, membanjirlah uang itu entah kemana berhentinya
Dan kami tak tahu kemana lagi mencari uang kami
Sebuah kepulauan yang dikurung kepung gelombang berkali-kali digoyang gempa dan dilindas tsunami,
Dan kami tak mau kalah, pasrah pada bencana ini...
Sebuah gunung yang mengandung api di namanya meletuskan tenaga 600 bom atom di Hiroshima
Dan kami tak pernah menyerah pada apa-apa...
Sebuah gunung yang menampung lava di perutnya tak berhenti muntah api lebih 120 jam lamanya,
Dan kami tak akan berhenti mempertahankan diri...
Sebuah gunung yang dijaga lelaki tua, lelaki yang ditunjuk atas titah seorang sultan, dan dia mati dalam asap panas gunung yang ia jaga
Dan padanya kami belajar ikhlas pada tugas...
Sebuah penjara, yang petugasnya miskin dan murah dibeli, agar meloloskan perampok pajak negara
Dan kami tak tahu harus marah kepada siapa...
Sebuah penjara, yang pintunya sengaja tak dikunci melenggang maling uang negeri nonton tenis di Bali
Dan kami tak tahu harus percaya kepada siapa...
Seorang presiden tamu negara, ia yang dulu pernah sebentar saja bersekolah di sini, mengenang enaknya bakso dan sate, emping dan nasi goreng, tapi dia justru lebih membanggakan kami dibanding presiden yang kami pilih sendiri, yang sibuk dengan diri sendiri
Dan kami tak tahu harus malu kepada siapa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar